Welcome To My Blogs

I HOPE YOU LIKE EVERYTHING AT MY BLOG


ENJOY IT !!!!


(^_^)

Selasa, 27 November 2012

Feature

1. Pengertian Feature
                  Penulisan feature "mutlak" dilakukan oleh redaksi sebuah
media massa cetak, terutama mingguan, dwimingguan, dan
bulanan. Bersaing dengan media elektronik, media cetak tentu
tak akan mampu "mengalahkannya" dalam hal aktualitas dan
kecepatan penyampaian informasi kepada khalayak.
Feature mengandung informasi yang "lebih" ketimbang berita
biasa (news), antara lain hal-hal yang mungkin diabaikan oleh news
tadi dan relatif tidak akan pernah "basi" (tidak aktual lagi) seperti
berita biasa.
                  Feature merupakan sebuah "karangan khas" yang menuturkan
fakta, peristiwa, atau proses disertai penjelasan riwayat
terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, dan
cara kerjanya. Sebuah feature umumnya mengedepankan unsur
why dan how sebuah peristiwa.
Mengenai batasan pengertian (definisi) feature, belum ada
kesepakatan di antara para ahli jurnalistik. Masing-masing ahli
memberikan rumusannya sendiri tentang kata feature. Jadi,
sebagaimana pengertian berita, tidak ada rumusan tunggal tentang
pengertian feature.
                   Yang jelas, feature adalah sebuah tulisan jurnalistik juga,
namun tidak selalu harus mengikuti rumus klasik 5W +1 H dan is
bisa dibedakan dengan news, artikel (opini), kolom dan analisis
berita. "Kita punya kisah atas faktafakta telanjang," kata William L.
Rivers, "dan itu kita sebutkan sebagaimana `berita'. Disamping
berita kita jumpai lagi tajuk rencana, kolom dan tinjauan, yang kita
sebutkan 'artikel' atau 'opinion pieces'. Sisanya yang terdapat dalam
lembaran Surat kabar, itulah yang disebutkan karangan khas
(feature)."
                   Dari sejumlah pengertian feature yang ada dapat ditemukan
beberapa ciri khas tulisan feature, antara lain :
 
A. Mengandung segi human interest
Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta
yang dianggap mampu menggugah emosi –
menghibur, memunculkan empati dan keharuan.
Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung
segi human interest atau human touch – menyentuh
rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk kategori
soft news (berita lunak atau ringan) yang pemahamannya
lebih menggunakan emosi. Berbeda dengan hard news
(berita keras) yang isinya mengacu kepada dan
pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran.
B. Mengandung unsur sastra
Satu hal penting dalam sebuah feature adalah is harus
mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan cara
atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan feature
mirip dengan sebuah cerpen (cerita pendek) atau novel –
bacaan ringan dan menyenangkan – namun tetap
informatif dan faktual. Karenanya pula, seorang penulis
feature pada dasarnya atau pada prinsipnya adalah seorang
yang bercerita.
Jadi, feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan dan
menghibur. Ia menjadi bagian dari pemenuhan fungsi
menghibur (entertainment) sebuah Surat kabar.
Seorang penulis feature harus memiliki ketajaman dalam melihat,
memandang, dan menghayati suatu peristiwa. Ia harus mampu pula
menonjolkan suatu hal yang meskipun sudah umum, namun
belum terungkap seutuhnya.

2. Jenis-jenis Feature
Adapun jenis-jenis feature di antaranya:

A. Feature Berita yang lebih banyak mengandung unsur berita,
berhubungan dengan peristiwa aktual yang menarik
perhatian khalayak. Biasanya merupakan pengembangan
dari sebuah straight-news.
B. Feature Artikel yang lebih cenderung segi sastra. Biasanya
dikembangkan dari sebuah berita yang tidak aktual lagi atau
berkurang aktualitasnya.
Misalnya, tulisan mengenai suatu keadaan atau kejadian,
seseorang, suatu hal, suatu pemikiran, tentang ilmu
pengetahuan, dan lain-lain yang dikemukakan sebagai
laporan (informasi) yang dikemas secara ringan dan
menghibur.
Berdasarkan tipenya, maka feature dapat dibedakan menjadi
A. Feature human interest (langsung sentuh keharuan,
kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati, dan
sebagainya). Misalnya, cerita tentang penjaga mayat di
rumah sakit, liku-liku kehidupan seorang guru di daerah
terpencil, atau kisah seorang penjahat yang dapat
menimbulkan kejengkelan.
B. Feature pribadi-pribadi menarik atau feature biografi.
Misalnya riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal,
tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang
memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi.
C. Feature perialanan. Misalnya kunjungan ke tempat
bersejarah di dalam ataupun di luar negeri, atau ke
tempat yang jarang dikunjungi orang. Dalam feature
jenis ini, biasanya unsur subyektivitas menonjol, karena
biasanya penulisnya yang terlibat langsung dalam peristiwa
/ perjalanan itu mempergunakan "aku", "Saya" atau "kami"
(sudut pandang –point of view – orang pertama).
D, Feature sejarah, yaitu tulisan tentang peristiwa masa
lalu, misalnya peristiwa Proklamasi Kemerdekaan, atau
peristiwa keagamaan, dengan memunculkan "tafsir barn"
sehingga tetap terasa aktual untuk masa kini.
E. Feature petunjuk praktis (Tips), Practical Guidance
Feature, atau mengajarkan keahlian – how to do it.
Misalnya tentang inernasak, merangkai bunga,
membangun rumah, dan sebagainya.

3. Struktur Tulisan
Struktur tulisan feature umumnya disusun seperti kerucut terbalik,
yang terdiri dari :
M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s
1. Judul (head)
2. Teras (lead)
3. Bridge atau jembatan antara lead dan body
4. Tubuh tulisan (body)
5. Penutup (ending) yang bisanya mengacu kepada lead,
menimbulkan kenangan atau kengerian, menyimpulkan
yang telah diceritakan atau mengajukan pertanyaan tanpa
jawaban.
Lead, intro atau teras feature, berisi hal terpenting
untuk menarik perhatian pembaca pada suatu hal yang akan
dijadikan sudut pandang (angel) dimulainya penulisan.
Jenis-jenis lead atau teras sebuah feature antara lain
A. Teras yang bercerita. Biasanya digunakan oleh para pengarang
fiksi dalam cerpen atau novel.
Contoh :
Satpam PT Anu malam itu bertugas seperti biasanya. Setelah
mengontrol pintu utama dan belakang gedung, ia duduk di
posnya sambil waspada akan segala kemungkinan. Cuaca
malam itu memang dingin, hujan rintikrintik yang terjadi sejak
sore, kian mendingin suasana. Ia pun terserang dan tak kuasa
menahan kantuk Tidur. Tidak lama kemudian ia terbangun dan
mendapati kedua tangannya terikat.
B. Teras pertanyaan, dimaksudkan untuk menyentuh rasa
ingin tahu (curiosity) pembaca.
Contoh :
Siapa penguasa Indonesia sebenarnya ? TNI, presiders,
anggota dewan, atau IMF ? Sulit menjawabnya. Namun, kita
bisa mengetahui Siapa yang paling berkuasa di negeri ini,
dengan membandingkan besar-kecilnya kewenangan mereka
secara konstitusional dan kenyataan di lapangan.
C. Teras kutipan, yaitu kutipan pepatah, ayat Al-Qur'n, ucapan
atau pendapat orang terkenal yang berkaitan dengan terra
feature.
Contoh :
Siapa menguasai informasi, dialah penguasa masa depan.
Siapa buta politik, akan menjadi korban permainan politik. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga mereka
mengubah nasib diri mereka sendiri. " "Right or wrong is my
country"
A. Teras ringkasan, yaitu teras yang menyimpulkan isi tulisan
(inti cerita) Contoh :
Berawal dari coba-coba, Ahmad akhirnya menjadi
pengusaha sukses dengan ratusan karyawan.
B Tiruan bunyi
Contoh :
"Dor!" suara itu memecah keheningan malam dan mengagetkan
pemuda Yono (28 tahun), yang malam itu tengah berjalan
menuju rumahnya. la pun segera menuju ke arah datangnya
bunyi tembakan itu. Didapatinya seorang pemuda bertato di
lengannya, tergeletak bersimbah darah.
C. Teras sapaan, yakni menyapa pembaca
Contoh :
Anda termasuk orang yang sulit tidur ?
Pernahkah Anda memperhatikan cara Anda berjalan ?
D. Teras deskriptif, menciptakan gambaran tentang suatu tokoh
atau tempat kej adian
Contoh :
Penampilannya sama sekah tidak mengesankan bahwa ia
seorang profesor. Bercelana blue jeans dan berkaos oblong,
tanpa kacamata dan. bertubuh atletis, ia berbaur dengan
mahasiswanya. Bagi yang belum mengenalnya, sulit
membedakan mana mahasiswa dan mana profesor
pembimbing mereka.
Adapunjenis-jenis penutup sebuah feature, di antaranya
Penutup menyimpulkan, yaitu meringkas apa-apa yang telah
diuraikan dan mengarahkan ke lead.Penutup klimaks, biasanya dipakai dalam feature yang
ditulis secara kronologis, yaitu mengemukakan akhir
cerita, seperti halnya cerita merangkai bunga menjadi
sebuah rangkaian bunga yang indah dan bernilai tinggi.
Misalnya, kisah tentang awal meletusnya sebuah kerusuhan, di
bagian akhir ditulis demikian : "Maka, keesokan harinya, rapat
umum pun digelar. Segera setelah rapat umum itu bubar, massy
menjadi beringas dan tak terkendali..."



credit :  MENULIS BERITA DAN FEATURE’S by Juwito . PDF Version.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar